SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA MI MIFTAHUL HUDA

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA MI MIFTAHUL HUDA SIKI DONGKO TRENGGALEK MI Mifathul Huda ini didirikan oleh seorang Kyai bernama Kyai Abd. Rohim. Beliau mendirikan MI Mifathul Huda di areal tanah wakaf seluas, 10.300 m2. Pada awal mulanya MI Mifathul Huda merupakan MI Cabang dari pada MI Al Hidayah Siki Dongko, namun setelah berjalan beberapa waktu dan setelah mampu mandiri, maka yayasan dan pengurus mengelola MI Mifathul Huda sendiri tepatnya pada tanggal 18 Juli 1974. Menurut Bapak Mursalin yang saat ini menjabat ketua komite di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda Siki Dongko, menutiurkan sebagai berikut : “Semasa kepemimpinan Kyai Abd. Rohim, MI Miftahul Huda mempunyai 4 orang guru yang diangkat oleh yayasan dan 2 orang guru PNS yang diperbantukan  oleh Depag”. Sampai saat ini, MI Mifathul Huda sudah mengalami pergantian Kepala sebanyak 5 kali. Bapak Dahlan salah seorang  pengurus Yayasan menyebutkan : “Setelah Kyai Abdul Rohmin, kepemimpinan diteruskan oleh Bapak Ahmad Moekri. Demikian seterusnya kepemimpinan digantikan oleh generasi-generasi berikutnya dan sampai sekarang sudah mengalami pergantian Kepala sebanyak 5 kali. Madrasah ini dari awal berdiri dikelola yayasan atau swasta dan sampai sekarang masih tetap eksis di masyarakat”. Dari Keterangan di atas dapat dimengerti bahwa perjuangan Kyai Abd. Rohim selaku pendiri MI Mifathul Huda tetap dipertahankan dan ditingkatkan sehingga MI Mifathul Huda menjadi solusi dan alternatif bagi masyarakat untuk mendidik putra-putrinya di era global seperti sekarang ini. Demikian gambaran singkat sejarah dan perkembangan MI Mifathul Huda Siki Dongko Trenggalek. LETAK GEOGRAFIS MI MIFTAHUL HUDA Secara geografis lokasi MI Miftahul Huda berada pada daerah yang strategis. Adapun letak MI Miftahul Huda dibatasi oleh : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : : : : Jalan Raya Perumahan Penduduk Masjid, Pondok Pesantren Miftahul Huda Kebun Warga KONDISI OBYEKTIF MI MIFTAHUL HUDA MI Miftahul Huda Siki Dongko Trenggalek salah satu MI yang  kedua di Kecamatan Dongko yang cukup maju. Sehingga tak heran di madrasah ini mempunyai cukup siswa setiap tahunnya dibanding dengan sekolah-sekolah lannya. Adapun jumlah siswa pada saat penulis mengadakan penelitian, dari kelas I sampai kelas VI sebanyak 102 siswa. Dan ruangan-ruangannya yang tersedia memang terkesan cukup bagus dan tidak terlalu luas ataupun sempit. Demikian juga dengan keadaan guru semua juga nampak sederhana dan biasa-biasa saja. Adapun dari semua siswa dan siswi latar belakang kehidupan sosial ekonomi orang tuanya heterogen, sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak Syaifulloh, S.HI selaku kepala madrasah, sebagai berikut : “Adapun dari semua siswa dan siswi latar belakang kehidupan sosial ekonominya berasal dari berbagai macam profesi orang tua dengan berbagai tingkatan mulai dari buruh tani, petani, pedagang, sampai dengan pegawai baik itu pegawai swasta maupun negeri”.